Dua ciri mendasar dari globalisasi adalah mengatasi hambatan ruang dan sentralitas pengetahuan dan informasi. Perkembangan ini mengakibatkan peningkatan mobilitas manusia dan barang yang meningkat di antara komunitas bahasa yang berbeda seperti di sektor pariwisata, pendidikan, perdagangan dan media informasi. Terlepas dari dominasi Inggris sebagai lingua franca global, terdapat pertumbuhan signifikan dalam arti penting penerjemahan menjadi mediator kunci dari komunikasi global.
http://www.lang-int.com/images/Web-translation.jpg |
Peran penerjemahan dalam globalisasi sudah dibicarakan oleh para sarjana, termasuk Michael Cronin 2003 dalam bukunya Translation and Globalization. Tulisan Cronin tersebut dapat menjadi landasan dalam merenungkan konsekuensi penerjemahan dalam era global, karena mengeksplorasi dampak kemajuan teknologi dan perubahan organisasi dalam ekonomi dan masyarakat terhadap terjemahan. Dalam bukunya Translation in Global News ( 2009) Susan Bassnett dan Esperança Bielsa membahas tentang hubungan antara globalisasi dan terjemahan, dengan alasan bahwa meskipun bahasa Inggris dominan sebagai lingua franca global, namun terdapat pertumbuhan signifikan akan pentingnya penerjemahan yang menjadi mediator kunci dari komunikasi global. Namun di era globalisasi ini, justru bahasa dan penerjemahan secara sistematis sering diabaikan dalam literatur" (Bielsa dan Bassnett, 2009, hal. 18).
Pada dasarnya penerjemahan merupakan proses pemindahan suatu maksud yang terkandung dalam satu bahasa ke bahasa lain. Larson (1984:3) menyatakan “translation consists of transferring the meaning of the source language into receptor language.” Larson secara sederhana mendefinisikan penerjemahan sebagai proses pengalihan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Penerjemahan tidak hanya merupakan proses interlinguistik untuk mengganti teks bahasa sumber dengan teks bahasa sasaran, tetapi lebih kompleks, yakni melibatkan nuansa budaya dan pendidikan yang dapat membentuk pilihan dan sikap penerima. Terjemahan tidak pernah dihasilkan tanpa budaya atau politik dan tidak dapat dipisahkan dari konteks di mana teks-teks itu berasal. (Dingwaney dan Maier, 1995: 3).
Sebagaimana dikemukakan David Katan dalam Translating Cultures, penerjemah adalah agen mediasi bilingual antara partisipan monolingual dalam dua komunitas bahasa yang berbeda' (2004: 16). Oleh karena itu penerjemah tidak hanya sebagai perantara sistem bahasa yang berbeda, tetapi juga menjadi mediator antarbudaya. Sebagaimana dikemukakan oleh Aniela Korzeniowska dan Piotr Kuhiwczak dalam Successful Polish-English Translation Tricks of the Trade “penerjemah harus memiliki kemampuan yang baik dalam 'bilingual dan bikultural' (2006: 71). Dengan demikian, penerjemahan memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang budaya lain'.
Kebutuhan akan penerjemahan sudah ada sejak peradaban manusia, dimana karya-karya literatur dari suatu bahasa diterjemahkan ke bahasa lain. Jejak peran penerjemahan dapat terlihat jelas dalam interaksi antara budaya antara Eropa, Arab, dan Chinayang diketahui melalui tulisan-tulisan filsuf Yunani, Cicero dan Horace. Awal penerjemahan barangkali sudah lebih tua dari itu.
Penerjemahan sebagai Jembatan Antar-Budaya
Penerjemahan terkait erat dengan peradaban manusia karena semua periode kebangkitan sejarah bangsa-bangsa dimulai dengan penerjemahan. Penerjemahan memperkenalkan bangsa-bangsa ke berbagai perspektif tentang jalur-jalur ke arah modernisasi dan kemajuan intelektual.
Indonesia sejak dahulu telah mengimpor dari luar (India, Timur Tengah, Tiongkok, dan Eropa) aneka ragam agama, kesusasteraan, ilmu, teknik, dan berbagai jenis produk peradaban yang lain yang kemudian diolah, disesuaikan, dikembangkan, sehingga menjadi bagian utuh dari kebudayaan Indonesia. Semua ini terjadi melalui proses penerjemahan. Maka jelas, terjemahan merupakan salah satu fenomena yang terpenting dalam sejarah Indonesia. (KUNCI Cultural Studies Center)
Dewasa ini, teknologi digital dan internet memiliki pengaruh yang berkesinambungan dan siginifikan terhadap pekerjaan penerjemahan. Dari layanan terjemahan berbasis web seperti Google Translate hingga munculnya terjemahan crowdsourced dan proliferasi aplikasi terjemahan untuk smartphone merupakan fenomena dalam revolusi penerjemahan yang kita temukan dimana saja ada akses internet. Implikasi dari revolusi ini terhadap bahasa manusia, budaya dan masyarakat sangat jauh jangkauannya.
Literatur yang diterjemahkan memiliki potensi besar untuk menjembatani budaya dan membuat masyarakat yang berbeda lebih dekat satu sama lain. Dewasa ini, orang-orang dari budaya yang berbeda berkomunikasi dan saling berbagi gagasan lebih dari sebelumnya. Globalisasi yang berkembang telah membuat terjemahan semakin sangat penting.
Terjemahan memperluas kemampuan kita untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan orang-orang dari masyarakat lain. Hal ini memungkinkan kita menikmati transformasi asing ke dalam bahasa yang akrab kita gunakan. Selain itu, dapat menghindari prasangka dan kesalahpahaman kita sendiri. Singkatnya, produk terjemahan memperluas dan memperdalam dunia kesadaran kita, dengan berbagai cara yang tidak terlukiskan.
Terjemahan memungkinkan kita menemukan bahwa cara-cara tertentu perilaku manusia dan interaksi di sekitar kita memiliki bentuk yang sangat berbeda di bagian lain dunia. Pengetahuan ini dapat membantu untuk memahami budaya lain melalui bahasa yang dapat memberikan pandangan yang lebih luas.
Selain itu penerjemahan dapat dikatakan sebagai infus linguistik, sarana ekspresi baru yang terlihat dalam perluasan dari kosakata. Dengan kata lain, meluasnya cakrawala yang diperoleh dari terjemahan tidak hanya mempengaruhi pembaca, pembicara, dan penulis bahasa tetapi juga sifat dari bahasa itu sendiri.
Peran Penerjemahan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Terjemahan sangat penting bagi siapa saja yang ingin mengenal maupun memperkenalkan hal-hal yang dimiliki oleh suatu kelompok, budaya, atau bangsa kepada yang lain. Menurut laporan Departemen Linguistik, Universitas Pennsylvania (2007) ada sekitar 6.900 bahasa resmi di dunia yang masih digunakan saat ini, namun 2000 diantaranya hanya dipakai kurang dari 1000 pengguna. Ribuan bahasa yang masih aktif tersebut merupakan ladang bagi pekerjaan penerjemahan.
Komunikasi merupakan kunci bagi mereka yang ingin memperluas bisnis secara global. Sebuah usaha bisnis harus tersedia di antara bahasa-bahasa secara luas-yang digunakan di dunia. Bahasa tersebut termasuk Inggris, Spanyol, Perancis, Arab, Jerman, Cina, Jepang. Negara-negara ini merupakan inovator berbagai barang dan jasa yang digunakan secara internasional seperti di bidang teknologi komunikasi, transportasi, kesehatan, pakaian, dan banyak lagi. Sehingga terjemahan sangat penting untuk aspek-aspek berikut bisnis. (Markus Butcher)
Organisasi, tidak soal besar atau kecil seringkali membutuhkan dokumen, presentasi, pertemuan dan pidato dalam beberapa bahasa. Bagi dunia usaha, pendekatan multibahasa adalah suatu keharusan. Penerjemahan berperan dalam memperluas jaringan secara global, memperkenalkan layanan baru, menumbuhkan hubungan bisnis baru, atau bahkan berkomunikasi dengan mitra atau karyawan sendiri di luar negeri. Itu sebabnya konsultan hukum, bank, lembaga keuangan, universitas, mengandalkan jasa penerjemahan dalam aktivitas dan bisnis mereka.
Di bidang hukum, globalisasi telah mendorong pentingnya penggunaan jasa penerjemahan. Pengacara menganggap penting peran penerjemahan dalam melindungi kepentingan klien mereka dengan menerjemahkan paten, merek dagang, hak cipta, dan dokumen kontrak internasional ke dalam berbagai bahasa yang berbeda. Tidak hanya profesi hukum yang terkait dalam penggunaan jasa penerjemahan, para pialang surat berharga dan valuta kini harus terus mengikuti tren global untuk mengetahui indeks perdagangan sepanjang hari di pasar internasional.
Bahkan di luar kehidupan profesional kita, kita melihat efek dari globalisasi dalam siaran multibahasa. Terjemahan memainkan peran penting dalam sirkulasi berita global yang disampaikan lewat internet. Internet telah memungkinkan pertukaran informasi baik teks, gambar statis dan gambar bergerak secara real-time. Peredaran informasi atau berita secara internasional tidak lagi dimonopoli oleh kantor-kantor berita ternama. Siapa saja dapat membagikan dan memperoleh informasi. Alat komunikasi seperti telepon seluler atau gawai yang selalu melekat dengan kita dalam aktivitas keseharian pun menggunakan jasa penerjemahan.
Gambaran di atas hanya beberapa dari contoh bahwa dunia membutuhkan layanan penerjemahan bahasa dalam globalisasi.
sumber: https://roswanisiregar.blogspot.co.id/